JAMAAH TABLIGH DAN STIGMA SOSIAL MASYARAKAT SASAK
DOI:
https://doi.org/10.56015/gjikplp.v11i2.335Keywords:
Jamaah Tabligh, Stigma Sosial, Respon, SasakAbstract
Jamaah Tabligh (JT) merupakan kelompok keagamaan transnasional yang mendapatkan stigma di tengah-tengah masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Penyematan stigma yang diberikan metode dakwah yang dianggap asing dan problematik serta tampilan fisik seringkali menimbulkan generalisasi di masyarakat terkait karakteristik oknum yang dicap radikal oleh masyarakat. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi tentang munculnya stigma sosial terhadap Jamaah Tabligh oleh masyarakat lokal Sasak. Pendekatan dakwah JT yang terbuka dengan semua kelompok, toleran dengan kelompok non-Muslim dan lebih fokus pada penguatan “iman” menjadi kontradiktif dengan stigma sosial yang dilayangkan terhadap mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat di Lombok yang menjadi basis Jamaah Tabligh. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya beberapa dimensi stigma yang diterima oleh Jamaah Tabligh seperti labeling, stereotip, hingga diskriminasi di masyarakat lokal. JT memandang stigma yang diberikan oleh masyarakat lokal engan cara yang beragam seperti tidak terlalu menanggapi ataupun tidak terlalu memikirkannya. Ada pula yang meyayangkan stigma yang dilayangkan kepada mereka, dan menganggap stigma yang dituduhkan kepada mereka merupakan sunnatullah atas kesamaan historis dakwah Islam di masa lampau. Upaya-upaya yang dilakukan JT dalam menepis stigma di masyarakat lokal di antaranya dengan mendekati tokoh-tokoh agama setempat untuk bernegosiasi dan memfasilitasi dakwah Jamaah Tabligh di masyarakat, meyakinkan masyarakat secara terus menerus bahwa ajaran Jamaah Tabligh bukanlah sesuatu yang buruk dan khidmat atau pelayanan kepada masyarakat setempat berupa ajakan untuk sama-sama menikmati hidangan berdasarkan asas berbagi rezeki.
References
Daftar Pustaka
Akbar, B. R. (2023). Image Social Jamaah Tabligh di Masyarakat Lokal Lombok: Konservatisme Agama, dan Wacana Perdamaian. Repository Unram, 1-19.
Ali, J. (2003). Islamic Revivalism: The Case of The Tablighi Jamaat. Journal of Muslim Minority Affairs, 73-81.
Ardianti, A. (2017). Stigma Pada Masyarakat "Kampung Gila" di Desa Paringan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Doctoral dissertation, Universitas Airlangga, 1-27.
Asfianto, D. (2017). PERSEPSI MASYARAKAT GAMPONG TEUBANG PHUI BARO TERHADAP JAMAAH TABLIGH. repository.ar-raniry.ac.id.
Aula, S. K. (2021). EKSISTENSI JAMAAH TABLIGH DAN TANTANGAN BAGI MASYARAKAT MULTIKULTURAL PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI DESA TAMBI, WONOSOBO. MUKADDIMAH: Jurnal Studi Islam, 84-107.
Ayunani, R. D. (2015). Stigma Masyarakat Ponorogo Pada Penduduk Kampung Idiot. Repository Unair.
Azis, D. S. (2022). Problematika Dakwah Jamaah Tabligh di Desa Tanjung Kabupaten Lombok Utara NTB. ejournaluinmataram.
Baron, A. R., & Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial. Jakarta : Erlangga.
Basrowi, & Sukidin. (2002). Metode Penelitian Perspektif Mikro: Grounded theory, Fenomenologi, Etnometodologi, Etnografi, Dramaturgi, Interaksi Simbolik, Hermeneutik, Konstruksi Sosial, Analisis Wacana, dan Metodologi Refleksi. Surabaya: Insan Cendekia.
Berger, P. L., & Luckmann, T. (1991). Langit Suci (Agama Sebagai Realitas Sosial). Jakarta: LP3ES.
Brouard, P., & Wills, C. (2006). A Closer Look: The Internalization of Stigma Related to HIV. Pennsylvania: USAID.
Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Bungin, B. (2008). Konstruksi Sosial Media Massa:Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Jakarta: Kencana.
Dewi, A. E. (2023). Pendekatan Jamaah Tabligh Dalam Mengatasi Konflik Internal Dan Eksternal: Studi Kasus Konflik Internal Dan Eksternal Jamaah Tabligh di Lombok Nusa Tenggara Barat. Proceeding Seminar Mahasiswa Sosiologi, 223-248.
Hamdi, S. (2020). Integrasi Umat, Kemiskinan, dan Radikalisme dalam Jamaah Tabligh di Indonesia. Jurnal Review Politik, 26-54.
Hamdi, S. (2022). Covid-19, Social Stigma, and Changing Religious Practice in Tablighi Jamaat Communities in Lombok, Indonesia. International Journal of Disaster Risk Reduction, 76.
Harahap, R. B. (2021). Jamaah Tabligh, Sebuah Fenomena Antara Dakwah dan Keluarga. Jurnal AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan Dan Keperdataan.
Hasanah, U. (2017). Jama'ah Tabligh I (Sejarah dan Perkembangan). El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Tafsir Hadis, 1-10.
Hedges, Joshua W. 2008. “THREAT CONVERGENCE OCCASIONAL RESEARCH SERIES THE FUND FOR PEACE TABLIGHI JAMAAT: THE PREMIER LATENT NETWORK.” http://www.ssrc.org/sept11/essays/metcalf.htm.
Husda, H. (2020). Jamaah Tabligh Cot Goh: Historis, Aktivitas dan Respon Masyarakat. ADABIYA, 29-48.
Indrawan, W. S. (2010). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jombang: Lintas Media.
Kurniawati, D. A. (2016). Stigma Sebagai Suatu Ketidakadilan Pada Mantan Narapidana Perempuan di Masyarakat Surabaya. Repository Unair.
Lone, Rameez Ahmad. 2018. “Tablighi Jamaat: Ideological Structure.” International Journal of Research in Social Sciences 8 (1): 1002–11.
Malik, F. A. (2023). Analisis Spectrum of Trust Komunitas Adat Bayan terhadap Jamaah Tabligh dalam Perspektif Social Capital Fukuyama. Proceeding Seminar Nasional Mahasiswa Sosiologi, 1-12.
Mamun, Sukron. 2019. “Tablighi Jamaat: An Islamic Revivalist Movement and Radicalism Issues.” Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies, 145–59.
Ma'mun, S. (2020). Konsep Keluarga Dan Perempuan Dalam Perspektif Jamaah Tabligh: Analisa Normatif-Sosiologis. MISYKAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Quran Hadist Syari Ah Dan Tarbiyah, 55.
Metcalf, B. D. (2002). Tradicionalist Islamic Activitism: Deoband, Tablighis, and Talibs. ISIM Paper, 1-24.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis. California: SAGE Publication.
Moleong, L. J. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Moleong, J Lexy. 2020. “Metodologi Penelitian Kualitatif J Lexy Moleong.” Jurnal Ilmiah.
Nahdiat. (2018). PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP METODE DAKWAH JAMA’AH TABLIGH DIKAMPUNG COBBU DESA BIJINANGKA KECAMATAN SINJAI BORONG. repository.uiad.ac.id.
Pieri, Zacharias P. 2015. “Tablighi Jamaat.” Tablighi Jamaat and the Quest for the London Mega Mosque. https://doi.org/10.1057/9781137464392.0009.
Poloma, M. M. (2010). Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Rajawali Press.
Prastowo, A. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-ruzzmedia.
Rahmawadi, I. (2023). Jamaah Tabligh dan Pergeseran Identitas Politik Keagamaan Pada Pemilihan Presiden 2019 di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Harmoni: Jurnal Multikultural & Multireligius, 1-24.
Roshasari, R. (2021). PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP EKSISTENSI JAMAAH TABLIGH DI DESA MASSENRENGPULU KAB. BONE. repositori.uin-alauddin.ac.id.
Scheid, T. L., & Brown, T. N. (2010). A Handbook For the Study of Mental Health Social Context, Theories, adn System Second Edition. New York: Cambridge University Press.
Sidiq, M., Kamarudin, & Idhan, M. (2023). PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI JAMAAH TABLIGH DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Kajian Islam dan Integrasi Ilmu di Era Society 5.0 (KIIIES 5.0) (hal. 313-317). Palu: Pascasarjana UIN Datokrama Palu.
Siyami, F. B., & Musawwamah, S. (2015). Problem Praktik Khuruj bagi Anggota Jamaah Tabligh di Madura. Al-Ihkam: Jurnal Hukum & Pranata Sosial, 145-168.
Sugiyono. 2020. “Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&d.” Bandung Alf.
Sulfikar, A. (2018). Rekonseptualisasi Gerakan Dakwah Jamaah Tabligh Kota Palopo. Palita: Journal of Social Religion Research, 159-172.
Surayyin. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
Syam, N. (2005). Islam Pesisir. Yogyakarta: LKis Pelangi Aksara.
Wahyuni, I. (2023). Strategi Survive Istri Jamaah Tabligh Selama Ditinggal Khuruj di Kecamatan Suralaga Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Proceeding Seminar Nasional Mahasiswa Sosiologi (hal. 1-26). Mataram: Program Studi Sosiologi, Universitas Mataram.